Pernah nggak Anda menginginkan sebuah barang yang begitu mahal dan itu membuat Anda berbohong kepada pasangan Anda soal harganya supaya tidak kena semprot pasangan ? Atau, sudah menjelang akhir bulan, karena saldo rekening sudah menipis, Anda nekad menggesek kartu kredit untuk membeli sepatu yang notabene harganya juga mahal, tapi Anda keukeuh ingin membelinya.
Lalu, Anda menyimpan dulu dus sepatu di kantor sampai bulan depan supaya pasangan tidak tahu bahwa Anda masih saja shopping di tanggal tua ? Kalau Anda pernah lakukan itu, berarti Anda sudah melakukan apa yang diistilahkan dengan "financial infidelity".
Apa sih Financial Infidelity itu ?
Pada financial infidelity, Anda melakukan affair, perselingkuhan, atau kebohongan, bukan soal pasangan lain, melainkan soal keuangan. Mungkin Anda tidak berbohong, hanya menyembunyikan sesuatu yang menurut Anda ‘jangan’ diketahui pasangan. Anda sadar, kalau mengetahui hal ini maka pasangan Anda pasti akan marah besar. Nah, menurut seorang psychotherapist dari New York dan penulis Financial Infidelity yaitu, Bonnie Eaker Weil, PhD, untuk kasus ini, meminta sesuatu masih lebih baik daripada menipu.
Bonnie Eaker Weil mengatakan, “Tidak ada yang lebih penting daripada kebohongan financial. Entah Anda menyembunyikan tas belanjaan, membuang price tag-nya, atau berbohong soal gaji atau hutang Anda, artinya Anda sudah tidak setia secara financial. Tanda dari hubungan yang baik adalah Anda bisa membicarakan apa pun dengan pasangan. Jadi, jika salah satu atau kedua belah pihak tidak jujur soal uang, pasti ada sesuatu yang tidak beres.”
Kebiasaan pasangan
Untuk beberapa pasangan, kebiasaan ini bisa ditarik mundur dari saat ketika istri tidak bekerja, dan suami yang mengontrol pengeluaran. Kemudian, hal ini berkembang, istri berbelanja gila-gilaan karena merasakan kepuasan dari kegiatan itu. Naah, supaya tidak kepergok pasangan, beberapa perempuan juga memilih berbelanja dengan kartu debet, daripada dengan kartu kredit, tapi meskipun begitu, perempuan bukan satu-satunya yang bersalah dalam menyembunyikan keuangannya.
Dikatakan oleh Alan Lavine, seorang kolumnis keuangan yang menulis “Quick Steps to Financial Stability” bahwa ketidakjujuran yang dilakukan lelaki diwujudkan dalam bentuk yang berbeda, misalnya taruhan bola di kantor atau di tempat pergaulan. Beberapa lelaki juga bermain saham tanpa memberitahu istrinya..
Lalu apa yang perlu dilakukan ?
OK, cara paling bijak untuk tetap jujur adalah dengan berbicara dari hati ke hati sebelum salah satu dari pasangan tergoda untuk membelanjakan uangnya untuk sesuatu yang bukan merupakan kebutuhan pokok. Anda juga perlu mengatakan yang sesungguhnya ketika gaji kurang mencukupi, ketidakmampuan membayar tagihan-tagihan, atau kebiasaan impulsive buying Anda. Sampaikan pada pasangan berapa gaji Anda, berapa hutang-hutang Anda, berapa jumlah saldo rekening di bank bahkan berapa yang Anda berikan kepada orangtua. Semua itu berperan penting dalam sikap keuangan kita.
Setelah Anda menyampaikannya kepada pasangan, Anda akan merasa lega, begitu juga dengan pasangan. Cara terbaik untuk mengatakan topik ini adalah dengan mengatakan kepada pasangan bahwa ada sesuatu hal yang ingin Anda bicarakan. Dengan begitu, menurut keuanganpara pakar , pasangan cenderung tidak akan begitu marah dan bersedia untuk mengatasi masalah ini bersama-sama.
Begitu Anda dan pasangan mengetahui apa yang menjadi masalah, sekarang waktunya menyusun rencana financial. Dan disarankan oleh Barbara Steinmetz, perencana keuangan di San Mateo, California bahwa,” Pastikan Anda memiliki visi yang sama mengenai rencana jangka panjang, seperti membeli rumah atau pensiun dini.”
Berencana Bukan Berarti Tidak Bisa Bersenang-senang
Merencanakan pengeluaran bukan berarti Anda tidak bisa bersenang-senang. Anda tidak perlu khawatir. Masing-masing dari Anda tetap harus punya otonomi untuk belanja harian. Untuk beberapa pasangan, jalan keluar paling sederhana adalah memisahkan rekening seperti ketika masih lajang. Masing-masing dari Anda harus menyisihkan sejumlah dana untuk rekening bersama, tapi juga membelanjakan dan menabung untuk masing-masing rekening pribadi.
Kalau Anda menginginkan suatu barang dengan harga mahal, ini kasus untuk para lelaki, contohnya sepeda berharga puluhan juta. Anda harus sampaikan impian Anda ini kepada pasangan. Karena ketika pasangan Anda mengerti apa yang Anda impikan, mungkin dia juga akan memberi jalan keluar soal bagaimana mendapatkannya. Misalnya, menabung dulu selama beberapa bulan. Dengan cara ini, barang yang Anda inginkan bisa Anda dapatkan, nggak perlu pake konflik. Setuju kan ? (YZ)