Brownies mungkin jadi penganan yang wajib dicari bagi anda yang berasal dari luar kota Bandung. Brownies bakar maupun brownies kukus dengan aneka pilihan rasa hingga saat ini masih banyak diminati dan menjadi pilihan untuk oleh-oleh. Bila anda bosan dengan brownies yang itu-itu saja, Koedelos menawarkan sensasi baru dalam menikmati brownies.
Froniez adalah frozen brownies. Cake yang berbahan dasar coklat ini memang disajikan dalam bentuk beku, fresh from the freezer. Uniknya, Koedelos tidak akan mencair di suhu ruang juga tidak akan keras meski dibekukan. Teksturnya padat, namun tetap empuk ketika dikunyah. Froniez tersedia dalam lima varian rasa yaitu Dark Choco, Cheese, Mocca, Green Tea, dan Blueberry. Sensasi dingin pada browniesnya membuat kelima rasa yang ditawarkan semakin terasa segar di lidah.
Adel, salah satu penggagas froniez ini mengaku bahwa produk Koedelos belum banyak dikenal oleh warga Bandung. Padahal, froniez ini asli buatan Bandung. Koedelos lebih dikenal di luar kota. Re-seller-nya tersebar di berbagai wilayah seperti Jabotabek, Banten, Jawa Tengah, Jawa Timur, Sumatra, Kalimantan, Sulawesi, dan Bali.
Berawal dari industri rumahan, Adel dan Ririen mengawali bisnis mereka sejak duduk di bangku kuliah. Awalnya, mereka hanya memproduksi empat loyang. Pelanggan mereka pun kebanyakan teman. Setelah ikut pameran, kemudian mencoba berjualan secara online, kapasitas produksi mereka merangkak naik, apalagi setelah diliput oleh media televisi. Mulanya, Adel dan Ririen memproduksi sendiri, bahkan menjualnya sendiri. Kini, mereka mempunyai dua orang pegawai yang mampu memproduksi 400 loyang setiap harinya.
Meski sudah dikenal ke berbagai penjuru nusantara, Koedelos baru memiliki dua outlet kecil di Cihampelas dan Lengkong Besar. Adel menuturkan, harapannya saat ini adalah memiliki toko sendiri agar Koedelos lebih dikenal oleh masyarakat Bandung. Adel dan Ririen juga tidak lantas berpuas diri. Tahun ini, mereka mengambil studi di bidang bisnis agar mereka bisa mengevaluasi hasil kerja mereka selama tiga tahun dan mendapat ilmu yang lebih tentang bisnis.
Memasuki tahun ke-empat, Koedelos mengalami kenaikan harganya yang kedua. Kemasan 60 gram harganya menjadi Rp 9.000-Rp 10.000,-. Sedangkan kemasan 300 gram harganya menjadi Rp 32.000-Rp 35.000,-. Ini disebabkan harga bahan baku yang sudah naik. Adel mengaku tidak akan mengganti bahan baku yang biasa digunakan karena mempertahankan kualitas rasa. Jika rasanya berubah, pelanggan loyalnya akan protes. Mungkin karena froniez dilahirkan dari curahan cinta, Adel dan Ririen tampaknya juga mencintai para pelanggannya.
Khusus bulan Desember ini, Koedelos akan mengeluarkan dua varian rasa yaitu Frolava dan Blondies. Frolava adalah froniez dengan filling coklat atau lemon vla. Dan blondies adalah froniez dengan white chocolate dengan topping almond sehingga penampilannya putih semua, seperti bule, tutur Adel. Varian rasa lainnya adalah kurma, biasanya muncul di bulan Ramadhan.
Koedelos tidak hanya menawarkan varian rasa yang tematik, tapi juga diskon dan bonus-bonus menarik. Misalnya bulan November lalu. Bertepatan dengan ulang tahun yang ke-tiga, Koedelos memberikan diskon bagi mereka yang lahir di bulan November. Diskon yang diberikan sesuai dengan tanggal kelahiran si pembeli. Diskon paling besar yang diberikan kemarin sebesar 29% karena si pembeli lahir di tanggal 29 November. Kalau penasaran dengan next promo froniez Koedelos ini, Anda bisa follow @koedelos! Bon Apetite… (TIS)
|