Anda pasti sering disarankan oleh ibu ketika masih kecil, hal-hal seperti ini :
"Ayo, bilang terima kasih!"
"Jalan yang tegak, jangan membungkuk!"
Dan sekarang, Anda pun mengajarkan hal yang sama kepada si kecil.
Sikap sopan, hormat, kerendahan hati atau perhatian penuh, diproyeksikan melalui berbagai gerak-gerik atau bahasa tubuh kita, baik di kelas, di tempat kerja atau di tempat-tempat lain. Tidak peduli betapa hebatnya curriculum vitae Anda atau betapa brilian ide Anda, tapi cara kita membawakan diri tetaplah mendapatkan penilaian yang cukup menentukan.
Penelitian menunjukkan bahwa kita hanya butuh 7 menit untuk membuat impresi pertama dan menurut studi dari UCLA, bahasa tubuh akan diperhitungkan ketika membuat impresi itu sebanyak 55 persen. Sisanya, 38 persen berasal dari intonasi suara dan hanya 7 persen yang berasal dari kata-kata yang kita sampaikan.Â
Seperti dikemukakan oleh Carey O'Donnell, Presiden Carey O'Donnell Public Relations Group yang berbasis di West Palm Beach, “Sayangnya, banyak dari kita yang tidak tahu bahwa bahasa non verbal kita cukup memberi pengaruh. Ada ribuan ekspresi dalam bentuk kecil, dan orang tetap bisa membaca ekspresi tersebut, meskipun mereka tidak sadar sedang melakukannya."
Banyak dari kebiasaan ini yang sudah berurat dan berakar dan meskipun kita berpikir sudah menghilangkannya, kebiasaan ini akan muncul kembali ketika kita berada dalam situasi stres atau sedang menanggung beban berat. Â
Dan bahasa tubuh yang sebaiknya kita hindari adalah,
1. Terlalu banyak senyum
Tersenyum memang baik untuk membuat diri kita maupun orang lain merasa nyaman, tapi banyak perempuan yang melakukannya dengan berlebihan…. Seringkali kita tersenyum atau tepatnya nyengir, ketika merespons sesuatu yang negatif, seperti kritik atau teguran, padahal, hal paling penting yang perlu diingat adalah keserasian, bahwa apa yang Anda katakan dan apa yang ditampilkan oleh tubuh itu saling mendukung. Kalau Anda tersenyum ketika sedang memarahi seseorang, orang itu pasti tidak sadar bahwa dia sedang bermasalah dan karenanya tidak akan menganggap Anda serius.
2. Menyilangkan satu tangan di depan badan
Banyak perempuan yang berdiri sambil menyilangkan satu tangannya ke depan badan sambil memegang lengan satunya. Kalau Anda melihatnya, apa pendapat Anda ? Pasti perempuan itu terlihat tidak percaya diri, bukan ? Menurut Carey O’Donnell "Posisi seperti ini sering dilakukan perempuan, sesuatu yang mendemontrasikan kegelisahan dan kepercayaan diri yang rendah" Lengan yang menyilang dilihat sebagai pelukan setengah, posisi nyaman yang mengindikasikan bahwa orang yang melakukannya sedang mencoba menenangkan ketegangannya.
3. Merapikan rambut atau memelintirnya
Percaya tidak, saat Anda bermain-main dengan rambut Anda, entah itu terus merapi-rapikannya, mengibaskan atau memelintirnya, bisa dibaca sebagai rasa kurang percaya diri. Di sisi lain, parahnya, hal ini juga dilihat sebagai tindakan flirting atau berusaha supaya seseorang memperhatikan Anda meskipun Anda tidak menyadarinya.
Tindakan lain yang menunjukkan kondisi psikologis tersebut adalah memuntir-muntir kalung, atau memegang-megang wajah. Menurut O’Donnell "Berbagai studi menunjukkan bahwa perempuan yang senang flirting kurang mampu bernegosiasi. Orang yang menatap Anda mungkin akan mengajak Anda kencan, tapi mereka bisa jadi kurang menghargai Anda.â€
4. Pakaian yang kurang pantas
Gerakan tubuh kita bukan satu-satunya hal yang mengirimkan sinyal tanpa suara kepada rekan kerja, bos, atau klien. Atasan atau bawahan yang terlalu pendek, makeup terlalu tebal, atau parfum yang terlalu banyak disemprotkan, juga memberikan pesan bahwa Anda tidak perlu dianggap serius. Catherine Kaputa, executive coach dan penulis buku The Female Brand menerangkan,"Ketika Anda menonton seorang CEO perempuan sedang diwawancara di TV, hal pertama yang menimbulkan komentar adalah apa yang dikenakannya". Â
5. Memiringkan kepala
Memiringkan kepala sejak dulu sudah menunjukkan tanda mendengarkan, tapi di dunia kerja hal ini sering pula dilihat sebagai tanda persetujuan. Gaya ini juga bisa disalahartikan sebagai persetujuan diam-diam atau flirting. O’Donnel menyarankan agar kita berlatih mengatakan sesuatu di depan kaca sambil memiringkan kepala, lalu menegakkan kepala. Anda akan menyadari betapa berwenangnya penampilan Anda ketika kepala Anda tidak dimiringkan ke satu sisi.
6. Melipat tangan di pangkuan
Hati-hati, melipat kedua tangan di pangkuan, atau menyembunyikan tangan di bawah meja rapat, itu bisa merupakan sinyal bahwa Anda tidak bisa dipercaya. Di jaman kuno, lelaki seringkali diminta untuk menunjukkan telapak tangan untuk membuktikan bahwa mereka tidak bersenjata. (YZ)