Bandung Weather

Articles -> BRDC Journal

 

Menyambut Ramadhan dengan Air Mata Sang Singa


Bandung,review,Bandungreview


Pejuang gagah perkasa ternyata mampu menitikkan air mata. Inilah inti cerita yang tertangkap dari acara yang Bandung Review saksikan, Senin (9/8) kemarin di Kampus Universitas Padjadjaran, Dipati Ukur, Bandung. Acara bertajuk Opera Sunda : Cisoca Singa Sahara ini berlangsung di Graha Sanusi Hardjadinata, adalah konsep pemikiran dari Rektor Universitas Padjadjaran, Gandjar Kurnia yang bertindak sebagai penulis naskah sekaligus sutradara acara ini. Beliau mengangkat suatu cerita yang menggabungkan unsur tradisional Sunda dengan unsur agama Islam, sebagai bagian dari penyambutan bulan suci Ramadhan atau disebut juga Mapag Ramadhan.

Tema cerita yang diangkat adalah kisah seorang sahabat nabi Muhammad S.A.W, bernama Umar bin Khattab. Terkenal sebagai seseorang dengan perawakan besar dan kemampuan bertarung yang tinggi, menempa Umar menjadi sosok pejuang kawakan. Ditambah dengan keahlian bernegosiasi, membuat pasukan Islam begitu kuat pada masa pengabdiannya. Tak heran, julukan Singa Padang Pasir melekat erat pada citranya.  Namun, Opera Sunda tidak mengangkat sisi heroik Umar, namun justru sisi manusiawi dari sang Singa, yaitu ketika dirinya larut dalam duka sepeninggal sang sahabat Nabi Muhammad SAW. Awalnya diceritakan bahwa Umar tidak menerima kepergian sang Nabi, hingga sampai terucap ia akan menyakiti siapapun yang menyampaikan kabar kematian sang sahabat. Namun, berkat wejangan dari Abu Bakar, murid paling senior dari Nabi Muhammad, hati Umar pun luluh dan dapat menerima wafatnya sang Nabi dengan ikhlas.

Opera Sunda yang kami saksikan ini, diselenggarakan Universitas Padjadjaran bekerja sama dengan Daya Seni Tradisional (Dasentra)  dan menampilkan cerita yang dibalut dengan musik serta lantunan tembang berbahasa Sunda. Sebagai pembuka, kami disuguhkan permainan perkusi, karawitan, dan paduan suara yang megah. Sesuai dengan konsepnya sebagai opera, Cisoca Singa Sahara bercerita dengan media tembang Sunda yang mewarnai sepanjang acara. Dialog, vokal, dan aneka suara menjalin benang cerita yang menarik untuk kami ikuti. Set dan dekorasi panggung dengan konsep padang pasir memperkuat rangka naskah yang disajikan. Dengan bentuk opera, cerita religi ini menjadi lebih menarik tanpa mengaburkan pesan moral dan dakwah yang terkandung di dalamnya.

Sungguh penyambutan yang menarik bagi kedatangan bulan suci Ramadhan. Kami pun kian terpikat akan keindahan budaya ranah Pasundan, dam menantikan gebrakan berikutnya dari Universitas Padjadjaran yang telah menyelenggarakan sekitar 28 acara serupa sebelumnya. (HM/IF)

English Version ShareThis
Related Articles
15 September 2010 BRDC Polling #4 : Your Destination for Shopping Trip in Bandung
02 September 2010 Bike-browsing at Kosambi Bicycle Center
20 August 2010 Ramadhan Fair 2010
19 August 2010 Our Voyage with Trans Metro Bandung
13 August 2010 BRDC Polling #3 : Your Favorite Snack in Bandung

Kuis BRDC

Our Partners

little farmers at Bandung Review Budapest at Bandung Review WIN Parfum at Bandung Review Rumah CIBADUYUT at Bandung Review Kampung Gajah at Bandung Review