Dikenal sebagai kota wisata, Bandung mempunyai beragam fasilitas transportasi umum untuk menjangkau berbagai daerah di Bandung. Salah satu yang terbaru adalah Trans Metro Bandung (TMB) yang beroperasi sejak 24 September 2009. Bandung Review berkesempatan menjajal transportasi umum yang dikenal nyaman dan murah itu.
TMB kini baru melayani satu koridor (rute), yaitu Elang-Cibiru PP dan kami memutuskan menaiki TMB dari selter Elang. Sepanjang rute ini, terdapat 7 selter yang melayani penumpang TMB, terbentang sepanjang Jl. Soekarno-Hatta. Selter yang ada memang belum semewah selter busway Trans Jakarta, hanya bangku panjang yang dipayungi tenda sederhana. Ukurannya pun tidak besar, tak sebanding dengan para calon penumpang yang memadati selter sejak lama. Di setiap selter terdapat dua petugas penjual tiket bus, dengan Rp. 3.000 saja Anda sudah dapat menikmati perjalanan dengan TMB.
“Kedatangan TMB memang belum ada waktu rutinnya, karena belum ada lajur khusus seperti busway. Mungkin terkena macet di jalan,” ujar seorang penjual tiket di selter Elang.
Sekitar pukul 13.30 TMB pun datang, kami dan penumpang lainnya segera naik. Di dalam bus, kami mengamati, walaupun busnya berukuran kecil (kebanyakan menyebutnya bus ukuran ¾), isinya cukup padat dengan 17 tempat duduk empuk dan 36 pegangan untuk penumpang yang berdiri. Setelah pintu tertutup secara otomatis, maka TMB pun melenggang dengan anggun.
Perjalanan yang dimulai di Elang mulai memasuki Jl. Soekarno Hatta, lajur TMB memang hanya ada di jalan terpanjang di Bandung ini (panjangnya 30 km), karena jalan ini yang paling lebar dan memungkinkan untuk TMB melintas bebas. Sepanjang perjalanan, kami melihat berbagai macam pemandangan kota Bandung. Daerah Holis sampai Kiara Condong, kami masih melihat banyaknya gedung-gedung menjulang di kanan kiri jalan. Mulai memasuki daerah Margahayu, pemandangan gunung dan persawahan hijau nan asri mulai memanjakan mata kami.
Saat ini baru ada 10 unit TMB yang beroperasi di satu-satunya koridor, Elang-Cibiru PP ini. Akan tetapi, melihat animo penumpang yang makin meningkat tiap harinya, bukan tidak mungkin jumlahnya segera bertambah atau bahkan dibuka untuk rute lainnya. Sudah saatnya Bandung memiliki transportasi umum andalan yang membuat kita semakin betah berjalan-jalan keliling kota. (FA/IF)