Tahukah Anda, sebelum jam modern diciptakan, dulu orang menentukan waktu dengan cara menandai bayangan suatu benda atau lubang jendela pada dinding di mana bayangan itu jatuh, baik itu bayangan matahari maupun bayangan bulan purnama. Dari sini ditemukan pola pergerakan matahari yang menunjukan waktu tertentu untuk acuan kegiatan sehari-hari manusia saat itu. Pola pergerakan matahari sebagai acuan waktu inilah yang kita kenal sekarang sebagai jam matahari.
Penasaran akan wujud dari jam matahari ini? Tak perlu pergi jauh, karena di sekitar Bandung ternyata ada jam matahari terbesar di Indonesia. Jam pemegang rekor dari Museum Rekor Indonesia (MURI) ini dapat dijumpai di Pusat Peraga Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (Puspa IPTEK), Kota Baru Parahyangan, Bandung. Jam matahari ini diletakan persis di atas atap Gedung Puspa IPTEK. Bentuknya unik, dengan modifikasi ukuran jarum sepanjang 50 meter dan tinggi mencapai 15 meter dari permukaan tanah.
Selain jam matahari, Puspa IPTEK juga menyajikan aneka peragaan ilmiah dengan gaya yang menarik, jauh dari kesan membosankan yang selama ini jadi gambaran belajar ilmu eksakta, seperti fisika, kimia, dan biologi. Beberapa peragaan yang menarik antara lain baskom air mancur yang menghasilkan “air menari” bila dipukul, sepeda gantung, bangosong untuk mempelajari ilmu fisika mengenai bunyi, pengukur arus listrik pada tubuh manusia, uji konsentrasi dengan kursi berpaku, dan sumur gravitasi merupakan beberapa koleksi alat peraga yang dipamerkan dari 120 jenis alat peraga sains koleksi Puspa IPTEK. Museum sains virtual dari IBM (sebuah perusahaan informatika terkemuka) bernama IBM Tryscience, juga hadir untuk menyajikan petualangan ilmu yang mengasyikkan. Berbeda dengan aturan di museum lain pada umumnya, di Puspa IPTEK penjunjung justru sangat dianjurkan untuk mencoba alat peraga. Mereka akan dipandu petugas atau mengikuti petunjuk tertulis.
Puspa IPTEK dibuka untuk umum pada hari Sabtu & Minggu, mulai pukul 10.00 hingga 16.00, sedangkan hari Senin hingga Jumat, kunjungan hanya dibuka untuk lembaga pendidikan. Tiket masuknya pun tak mahal, hanya Rp. 7.000 untuk anak-anak dan Rp. 8.000 untuk dewasa. Belajar ala Einstein pun terasa menyenangkan, hanya di Puspa IPTEK. (TC/RA)